PERBAIKAN NILAI MEKANIKA TANAH 1
RESUME
LAPORAN PRAKTIKUM
I.
Pemeriksaan Kadar Air Tanah.
yaitu bertujuan untuk menetukan nilai
kadar air tanah yang terkandung oleh contoh tanah atau agregat yang diambil
dari lapangan.
Dan satuan dalam pemeriksan kadr
air dalam tanah dan berat kering tanah dinyatakan dalam persen (%)
II.
Pengujian Berat Jenis Tanah.
Pengujian ini dimaksudkan
untuk menentukan berat jenis tanah, dengan menggunakan perbandingan antara
butir tanah dan berat air suling pada suhu dan volume yang sama.
Dan
pengujian ini di fungsikan untuk menentukan tanah dalam golongan tanah apa,
termasuk krikil, pasir,lanu organic, lempung organik, dll. Sesuai spesifikasi
tanah dalam table (berat jenis tanah)
III. Penentuan
Batas Cair Tanah.
Bertujuan untuk memperoleh besaran batas cair tanah,
untuk menentukan nilai kadar air yaitu batas dimana tanah mengalami perubahan
dari kondisi cair menjadi plastis.
Menurut Seorang ahli tanah
berkebangsaan swedia A.Atterberg yang bekerja di bidang pertanian (1911) untuk
menjelaskan sifaat konsistensi tanah berbutir halus pada kadar air bervariasi
bila kadar air ini terlalu tinggi, campuran tanah dan air akan menjadi sangat
lembek sepeti cucian, karena itu ada dasar teori yang di kandungnya.
Batas cair adalah kadar air dimana
untuk nilai-nilai diatasnya tanah akan berprilakusebagai cairan kental
(campuran tanah dan air tanpa kuat geser yang dapar diukur)
IV. Penentuan
Batas Plastis dan Indek Platisitas Tanah
Dimana kadar air untuk nilai-nilai dibawahnya tanah
tidak lagi berperilaku sebagai bahan yang plastis.
Tujuan
pengujian ini adalah untuk mengetahui plastisitas tanah termasuk tanah apa,
seperti yang di bahas dalam buku mektan 1.
Dan
apabila lempung plastis tinggi PI diatas 30% merupakan tanah yang kandungan
lempungnya cukup tinggi, dan mudah terpengaruh dengan perubahan kadar air, dan
semakin banyak air maka tanah akan mengembang, dan jika kekeringan air akan mengalami penyusutan.
Sifat
tanah, apabila sifatnya non plastis maka
tidak baik untuk timbunan dan kuat gesernya rendah.dan biasanya di
gunakan untuk timbunan bawah pondasi.
Apabila
tanah plastisitasnya rendah kurang baik juga untuk timbunan karena terlalu
banyak menyerap air, dan ketika tanah mnyerap air terlalu banyak maka tanah
akan menjadi lumpur dan mudah longsor . dan biasanya di gunakan untuk lapisan
dasar pondasi, namun lebih bagus lagi menggunakan tanah non plastis,
Apabila plastisitas sedang bias digunakan
untuk timbunan karena butiranya hamper beragam.
Plastisitas tinggi lebih cocok untuk timbunan karena
mudah di padatkan.(cepet dipadatkan)
Fungsi praktimum batas cair, batas platis dan indeks
plastisitas tanah adalah untuk menentukan tanah yang kita uji adalah termasuk
tanah plastis yang mana, sesuai ketentuan table.
V.
Penentuan Batas Susut dan Faktor-Faktor Susut
Tanah
Tujuan
pemeriksaan-pemeriksaan ini untuk menentukan data dari tanah subgrade,
yang meliputi : batas susut, angka susut, susut volumetrik dan susut linear
Yang mana
kita akan mendapatkan nilai penyusutan tanah pada pengujian ini, di fungsikan
untuk mengetahui seberapa besar penyusutan tanah tersebut.
Missal
kita ingin membangun jalan atau gedung sekala beban yang tinggi dan di bangun
di tanah yang memiliki plastis rendah, atau daerah lempung untuk mengatasi
terjadinya kesalahan dalam pembangunan dan kekokohan bangunan maka perlu di
perhitungkn penyusutan tanah yang tak di kehendaki maka kita bias memperkirakan
sebesar mana penyusutan tanah yang akan kita bangun gedung.
VI.
Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah
Untuk mengetahui pembagian ukuran butiran tanah
(gradasi).
Pengukuran ini di lakukan dengan 2 langkah yaitu yang
pertama mengunakan hydrometer untuk mengukur butiran yang paling halus. Dan
tanah yang kita ambil di campur dengan air destilasi,
Kenapa harus air destilasi, gag air
biasa, alasanya adalah karena air destilasi adalah air suling uap, yang berarti
air destilasi adalah air murni yang tidak mengandung zat kimia lainya sehingga
saat di campurkan dengan bahan yang akan di uji tidak mempengaruhi berat dan
kadar berat jenisa tanahnya. Dll.
Di tahapan ini adalah tahapan untuk
mengetahui gradasi tanah itu termasuk gradasi baik apa buruk, gradasi baik
adalah dimana susunan partikel ukuran butiranya tersebar meluas.(ukuran butiranya)
Dan gradasi buruk itu partikel
butiran tanahnya seragam. Atau mendominasi sama semuanya.
VII.
Pengujian Kepadatan Tanah
Pengujian kepadatan
tanad di laboratorium dimaksudkan untuk meenentukan kadar air optimum
dan kepadatan kering maksimum dengan pemadatan tertentu.
Pengujian
ini adalah pengujian dimana kita akan mengetahui permeabilitas tanah dan
pengaruh susunan tanah dan kuat geser tanah, karena tanah bermacam-macam, maka
dari itu percobaan ini penting untuk mengetahui kepadatan kering optimum lebih
baiak atau buruk dan kepadatan basah
optimum lebih baik atau buruk,
Tanah
Lempung pemadatan kering optimum susunan tanah akan bergantung pada macam
pemadatanya, namun pemadatan dengan kadar air optimum pada basah optimum akan
mempengaruhi susunan, kuat geser, serta kemampatan air, penyesuaian susunan
butiran menjadi bertambah, dan akan
beraturan, namun apabila penambahan kadar airnya minimum pada kadar air
optimumnya maka koefisien permebilitas berkurang, sebab akngka pori berkurang,
dan permeabilitas lebih tinggi bila di padatkan pada kering optimum.
Dari
keterangan diatas kita teleh mengetahui bahwa penambahan air optimum dan kering
optimum sangat berpengaruh kondisi tanah saat di padatkan.
Untuk melihat mendapatkan data yang
lebih akurat, maka kita menguji pemadatan yang bertbeda-beda dengan jumlah air
yang berfariasi, dengan cara ini kita akan tau tana yang kita uji itu pemadatan
yang paling bagus seperti apa.
Dari pengujian hasil lab kemaren
bias di simpulkan bawa pemadatan yang bagus dan lebih akurat hasilnya dalam
keadaan basah optimum karena pada basah optimum tanah tidak akan sensitif untuk
perubahan, dan mudah mampat, namum kekuatan gesernya sedang, dan tegangan pori
pada keruntuhan geser lebih tinggi,.
VIII.
Pengujian CBR Laboratorium
Bertujuan untuk menentukan nilai CBR contoh tanah Material
tanah, agregat atau tanah yang dipadatkan di laboratorium pada kadar air
tertentu, dengan perbandingan anatar beban penetrasi suatu jenis material dan
beban standart pada kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.
Pengujian ini
dilakukan dengan uji percobaan yang berfariasi untuk mendapatkan hasil yang
akurat, dengan ketentuan tumbukan yang berbeda pula sebelum diuji tekanan,
disini kita akan mendapatkan densitas kering maksimum, dan densitas kering
design serta CBR.
Tujuannya
untuk CBR laboratorium biasanya digunakan
antara lain untuk perencanaan pembangunan jalan baru dan lapangan terbang.Untuk
menentukan nilai CBR laboratorium harus disesuaikan dengan peralatan dan data
hasil pengujian kepadatan, yaitu Pengujian Pemadatan Ringan Untuk Tanah, atau
Pengujian Pemadatan Berat Untuk Tanah.
Dan
bertujuan untuk menentukan nilai daya dukung tanah dalam kepadatan maksimum.
IX.
Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Kanus
Pasir (sand cone)
Pengujian ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan
lapisan tanah di lapangan dengan cara menggunakan volume lubang secara
langsung.
Bertujuan
untuk memeriksa kepadatan di lapangan tanah atau lapisan perkerasan yang telah
dipadatkan. Pegujian yang diuraikan hanya berlaku terbatas pada ukuran butiran
tanah dan batuan tidak lebih dari 5 cm diameternya. Dan yang dimaksud kepadatan
dilapangan adalahberat kering persatuan isi.
Dan hasil
pengujian ini biasanya digunakan untuk, perencanaan timbunan tanah untuk jalan
raya, perencanaan timbunan untuk dam air, dan daya dukung pondasi.
Jadi
praktimum mekanika tanah 1 ini kita dikenalkan dengan bagai mana cara
menggolongkan tanah dan bagai mana kita bisa tau kalua tanah itu sebaiknya di
gunakan untuk apa dan bila di gunakan untuk keperluan pemadatan atau timbunan
itu sebaiknya gimana, dalam keadaan kering atau basah.
Seperti langkah awal sendiri dalam
praktikum ini kita suadah dikenalkan kandungan air dalam tanah yang kita ambil
berapa persen. Dan tanah itu termasuk kedalam golongan apa kita akan
mengetahuinya ketika kita melakukan pengujianya.
Tanah memiliki beraragam macam
yang harus kita lihat dan kita analisis keuatan tanah, dan stabilitas tanah
dalam ketetapanya, dan kuat geser serta penyusutan tanah juga sangat
diperhitungkan, karena jika kita membangun gedung yang memiliki beban tinggi
tanpa kita melihat atau memperhitungkan kekuatan geser tanah yang akan jadi
patokan berdirinya bangunan yang akan kita bangun kemungkinan besar bangunan
yang kita bangun berdiri tidak akan bertahan lama, di karenakan cuaca dan iklim
yang selalu berganti-ganti akan mempengaruhi ketahanan tanah menahan beban. Dan
kalaupun bertahan lama itu akan menghabiskan dana yang lebih besar, karena
tanpa memperhitungkan kekuatan tanah itu seberapa.
DAFTAR
PUSTAKA
http://indopile.blogspot.com/2012/08/mekanika-tanah-pengelompokan-batu-dan.html
http://www.academia.edu/8436231/LAPORAN_MEKANIKA_TANAH_I
http://listiyonobudi.blogspot.com/2011/08/pengujian-berat-jenis-tanah.html
http://www.academia.edu/5365578/BATAS_CAIR_TANAH
http://cithorues.blogspot.com/2014/04/bab-v-batas-cair-liquid-limit.html
http://www.polines.ac.id/wahana/upload/jurnal/jurnal_wahana_1332660954.pdf
http://indopile.blogspot.com/2012/08/mekanika-tanah-pengelompokan-batu-dan.html
http://arsitektura.blogspot.com/2012/02/metode-pengujian-cbr-laboratorium.html
http://rizaldyberbagidata.blogspot.com/2012/06/pengujian-kepadatan-lapangan-dengan.html
http://www.academia.edu/9518991/SANDCONE_TEST
buku, Mekanika tanah 1
0 komentar:
Posting Komentar